Why Did You Do That?

Picture from The Moon That Embraces the Sun

Why Did You Do That?
Apakah kamu pernah membantu seseorang tanpa diminta dan melakukannya dengan senang hati? Di sisi lain, ada orang yang sampai ngemis – ngemis pengen dibantu tapi kamu malah mengabaikannya. Sampai orang lain berfikir kamu dekat banget and even dicap penjilat ke orang pertama dan dikira bermusuhan dengan orang ke dua.
Aku pernah mengalami situasi seperti itu.
Aku tidak tahu itu istilahnya apa, yang jelas aku tidak termasuk penjilat maupun memusuhi siapapun.
Ya, kadang aku tanpa diminta bisa saja melakukan apa pun untuk seseorang. Dari hal yang sederhana saja, memberi tebengan pulang, mengajarkan sesuatu, membantu mengerjakan tugasnya (sebagian) sampai nraktir dan lain - lain. Aku melakukan semua itu dengan perasaan bahagia dan tidak ada sama sekali rasa ingin mendapat balas budi.
Sementara itu, ada orang yang mengeluh pekerjaannya banyak dan ngemis minta ditolong, atau minta ditraktir. Namun, aku malah enggan melakukannya. Kalaupun akhirnya mau, itu juga dengan perasaan terpaksa. Demi stabilitas bangsa dan negara. Haha.
Aku anggap kedekatanku dengan kedua orang ini sama.
Dengan orang pertama, aku merasa nyaman. Jika aku jalan atau ngobrol bersamanya aku merasa santai dan stay positif. Dia pun sering membantu tanpa diminta dan tidak pernah mengungkit pemberiannya. Sehingga ketika melakukan sesuatu untuknya, aku happy – happy aja.
Sedangkan dengan orang kedua, omongan dan tindakannya sering membuat orang bete. Pujiannya palsu, dan setiap ada yang membantunya dia selalu merasa ‘menang’ karena bisa memanfaatkan orang tersebut. Suka mengungkit – ungkit dan menyumpahi jika orang yang dimintai tolong tidak mau membantunya. Intinya, aura dia negatif banget. Okay, siapa yang mau bergaul dengan orang seperti ini?
Jadi sebenarnya, yang membuat seseorang bisa sangat baik ke satu orang dan sangat cuek ke orang lain itu bukanlah faktor ‘penjilat’ dan ‘musuh’ lho. Bisa jadi itu karena faktor positif dan negatifnya pengaruhmu ke orang di sekitarmu. Daripada omongan dan tindakan negatif seperti mengeluh dan sebagainya, orang lebih menyukai obrolan – obrolan menyenangkan ketika bergaul denganmu.
Kamu tipe orang pertama yang selalu dibantu orang lain dengan senang hati? Chukkae… alias Selamat!
Jika kamu menjadi tipe orang nomor dua, sebelum menghakimi orang lain dan mengatakan mereka jahat atau memusuhi atau iri denganmu. Kenapa ngga kamu aja yang bercermin dulu, apakah kamu sudah bersikap baik ke orang lain tanpa ada tendensi apapun? Apakah kamu membawa pengaruh positif ke orang di sekitarmu?

Have a nice day. Thanks for reading this.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konflik Ngga Penting

Generousity isn't related to one's occupation