Konflik Ngga Penting

Kadang suka bingung kenapa ada orang-orang yang memusuhi orang lain hanya karena perbedaan cara menyikapi sesuatu. Contoh yang sepele banget, beda cara menggunakan social media. Ada yang menggunakannya untuk bersenang-senang dan kontak dengan orang lain (aku banget... Hehe), ada yang menggunakannya sebagai media curhat, sebagai media promosi dagangan, sebagai media promosi diri (pencitraan), sebagai media berbagi ilmu dan lain-lain yang mereka sendiri lebih tahu untuk apa. Di social media ini pun banyak sekali perbedaan prinsip. Yang merasa lebih pinter terus aja nyindir mereka yang dianggap ngga pinter. Yang merasa dewasa ngga henti-hentinya nyindir mereka yang dianggap kekanak-kanakan dan drama queen. Yang sudah menikah ato punya pacar terus aja nyinyirin mereka yang jomblo. Yang (merasa) jomblo bahagia juga ngga mau kalah nyindirin para non single tak bahagia. Yang merasa selera musiknya bagus ngga henti-henti merendahkan selera musik orang lain. Oh... Well. Capek ngga sih ngurusin cara berfikir orang lain & memaksakan pendapat kita yang belum tentu benar itu? Biarin lah orang suka musik A kalo emang menurutnya itu bagus dan cocok dengannya. Biarlah seorang remaja galau ato menjadi drama queen, itu salah satu fase kehidupan. Wajar banget kok. Orang-orang yang sekarang berfikir dewasa itu bukannya dulu tidak pernah remaja juga. Tidak pernah bodoh. Tidak pernah naif. Tidak. Mereka juga mengalaminya. Hanya karena mereka lebih dulu belajar bukan berarti mereka tidak pernah mengalami kebodohan yang sama. Jadi kenapa harus saling memusuhi? Saling mencaci? Sebenarnya yang bego dan ngga dewasa itu siapa?

posted from Bloggeroid

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Why Did You Do That?

Generousity isn't related to one's occupation